Fiat Lux

Selasa, 26 Februari 2013

Deviana Safara (Sonata) - Masa Lalu

00.58 Posted by Arasy Aziz No comments
Inilah anthem dibalik layar Brawijaya Law Fair 3: sebuah lagu koplo akar rumput. 

Pada bulan-bulan awal perkuliahan semester ganjil lalu, kami disibukkan oleh persiapan sebuah acara penting besutan fakultas, umum dikenal dengan BLF. Akibatnya selain kuliah, bangku nyaman ruang kemahasiswaan menjadi tempat menghabiskan sebagian besar waktu luang. Mendesain beberapa perlengkapan, menyiapkan berkas, atau menjawab mention, misalnya. Setiap hari, dari pagi hingga malam larut.

Dan ini bagian menyenangkannya. Sebuah komputer di kemahasiswaan secara menerus memutar sebuah tembang koplo pantura milenium selama jam kerja aktif, berbulan-bulan. Saya gagal paham bagaimana hukum gossen 1 tidak berlaku pada pengguna komputer tadi. Akibat sering terpapar, beberapa bagian lagu ini pelan-pelan melekat di jidat.

Simaklah penggalan liriknya yang sederhana dan mudah dihapal, seperti:

Kau kira tak menyakiti aku disaat dia menelfonmu
Meskipun kau telah jadi milikku
Karena dia bekas pacarmu…

Dan bagian reffrainnya yang quotable:

Masa lalu biarlah masa lalu
Jangan kau ungkit jangan ingatkan aku
Masa lalu biarlah masa lalu
Sungguh hatiku tetap cemburu

Pengetahuan saya akan skena dangdut Indonesia dewasa ini tidaklah cukup baik. Pengecualian untuk para pegiatnya yang tampil di acara musik pagi dalam satu sesi bersama JKT 48. Dan menurut pengetahuan saya ini, lirik-lirik tersebut amat asing dan tidak masuk radar TV nasional. Padahal huru-hara tidak hanya melanda ruang kemahasiswaan. Pada trip saya ke Semarang tiga pekan lalu, beberapa kali saya dapati lagu ini diputar di bis kota, di bis ekonomi AC, di warung-warung, dimana-mana. Underrated. Jadi siapa sosok-sosok dibalik lagu candu pendobrak hukum gossen ini? The real idol dangdut vocalist of East Java, Indonesia, who is the most expetit(expected?) one always: Deviana Safara, bersama Orkes Dangdut Sonata dan Samudra Record dalam lagu Masa Lalu! 



0 komentar:

Posting Komentar