Fiat Lux

Kamis, 19 Januari 2012

Malang : Dua Sisi Pantai Gua Cina

06.16 Posted by Arasy Aziz 1 comment
Berawal dari sebuah kekecewaan, kami justru menemukan destinasi baru. Sebuah pantai yang layak masuk dalam daftar tujuan anda dalam lawatan ke selatan Malang. Pantai Gua Cina dengan segala keunikannya.

Dasar mahasiswa. Meski sedang UAS, dengan jeda waktu antar ujian yang lebih dari 24 jam, saya dan teman-teman memilih membunuh waktu dengan berwisata. Jarak 70 km lebih kami libas demi memuaskan dahaga akan hiburan ditengah penat ujian.Tujuan kami pantai Sendang Biru di selatan Malang.

Dua jam berlalu sudah, dan gerbang Pantai Sendang Biru mulai tampak.Sayang sekali huru-hara yang sudah membuncah di dada kami harus padam mendadak. Secara sekilas Sendang Biru tak lebih dari pelabuhan kapal ikan. Kami yang sejak awal memang berniat berburu pasir dan debur ombak harus mengelus dada. Tapi tunggu, saya dan seorang kawan menolak kecewa dulu, sembari memutuskan untuk melanjutkan perburuan pantai dan meninggalkan kawanan kami sejenak. Usai berkendara selama 30 menit, kami memperoleh pencerahan, sebuah papan bertuliskan Pantai Gua Cina. Senyum kami mengembang, sebentang pantai berpasir dan debur ombak khas pantai selatan terpapar di depan mata!

Pantai Gua Cina dari sudut pandang sebuah papan petunjuk.

Pantai Gua Cina yang terletak di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ini memiliki dua sisi yang bertolak belakang tekstur pantainya, menjadikannya unik. Sisi pertama didominasi pantai berbebatuan karang sementara di sebelah barat terbentuk pantai yang lebih halus dan berpasir. Keduanya dibatasi oleh sebuah karang besar. Pantai ini menempati area seluas kurang lebih 11 hektar dan terletak agak tersembunyi dari jalan raya.Untuk mecapainya dibutuhkan kesabaran ekstra mengingat satu-satunya jalan akses kesana masih berupa tatanan bebatuan yang siap membuat shockbreaker kendaraan bekerja keras. Pemerintah memang telah berencana memperbaiki jalanan ini seiring dengan menyeruaknya semangat Visit East Java dan realisasinya agaknya telah terlihat. Tatanan batuan tadi nantinya menjadi alas dari jalan beton yang konon telah direncanakan.

Sisi berkarang pantai Gua Cina.

Pantai berpasir halus disisi yang lain.

Pantai Gua Cina memiliki hamparan pasir berwarna putih.

Nama Gua Cina sendiri sebenarnya merupakan nama sebuah gua yang berada di kawasan pantai ini dan terletak di dalam karang yang membatasi dua sisi pantai. Menurut cerita masyarakat setempat, sejak dulu gua ini seringkali digunakan sejumlah orang untuk melakukan ritual-ritual metafisika yang masih berlangsung hingga saat ini. Suatu ketika, seorang Cina (yang dimaksud barangkali seorang peranakan Tionghoa) melakukan meditasi dan meninggal dunia di gua ini. Kata 'Cina' pun disematkan pada nama gua ini. Saya sendiri sempat mencoba masuk kedalam gua sembari memerhatikan interior gua dari mulutnya. Untuk masuk lebih jauh saya agaknya belum berani, belum cukup kuat batinnya kata seorang bapak kepada saya. Saya tersenyum.

Penulis mencoba meneliti interior gua dari mulutnya.

Formasi stalagtit muda diatap gua.

Usai berkumpul kembali, kami langsung mengakrabi bibir pantai dan air laut yang disajikannya. Pengunjung perlu memerhatikan larangan berenang yang terpampang disejumlah titik. Hal yang wajar, mengingat pantai Gua Cina merupakan bagian dari rangkaian pantai selatan Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Perilaku ombaknya terkenal ganas. Sebetulnya masih banyak kegiatan lain yang ditawarkan kawasan ini yang dapat mebuat kita melupakan niat berenang, seperti berkemah, outbond dan kegiatan luar ruangan lainnya. Namun karena keterbatasan waktu, kami pun memilih bercengkrama di pinggiran dan membiarkan diri dimainkan sisa-sisa hempasan ombak.Tetap saja, hal ini tak layak ditiru.

Jejak langkah kawan-kawan yang terekam di pasir pantai.

Kultur ombak pantai selatan yang menderu ganas.

Salah satu spesies anggota philum Arthropoda di atas bebatuan karang.

Merasa terpuaskan kami pun berkemas untuk kembali melibas jarak menuju Kota Malang. Terselip harapan seorang bapak pensiunan dinas Perhubungan yang bertugas menjaga kawasan agar kami mengajak teman lebih banyak lagi. Harapan bapak itu saya tanam saja di dalam hati sembari berjanji untuk berkunjung dilain kesempatan.

Catatan :
Mengunjungi pantai ini diluar akhir pekan sangat disarankan. Kondisi yang sepi membuat pemandangan dan suasana pantai ini menjadi lebih memikat. Pada akhir pekan, padat!

1 komentar: